Selasa, 15 September 2009

PERUMPAMAAN TENTANG KESEMPATAN YANG SAMA



“Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali”. Lukas 19:12, 13


Pernahkah Anda berpikir apa yang Allah harapkan untuk kita lakukan saat kita menantikan kedatanganNya kembali ke bumi? Apa yang harus menjadi pusat perhatian kita, maksud kita dan tujuan-tujuan kita? Perumpamaan ini menolong kita menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.


Sebuah catatan kaki sejarah membuat perumpamaan ini lebih menarik. Sebuah cerita yang sama terjadi secara nyata selama masa kanak-kanak Yesus. Saat Herodes yang Agung melihat kematiannya mendekat, ia menulis kehendaknya bahwa kerajaannya harus dibagi di antara empat orang putranya. Tetapi, sebelum harapannya dapat diterima, Roma harus mengesahkan kehendaknya. Salah satu putra Herodes, Archelaus, bepergian ke Roma untuk dilantik sebagai penguasa Yudea, wilayah yang dulu diperintah ayahnya. Tetapi beberapa orang Yudea, wilayah yang dulu diperintah ayahnya. Tetapi beberapa orang Yudea tidak menghendaki Archelaus sebagai raja, maka mereka menyusulnya ke Roma dan memrotes penunjukannya. Protes mereka ditolak dan Archelaus diberi kerajaan.


Sebelum keberangkatannya dari Yudea, Archelaus mengumpulkan para hambanya dan memberikan sejumlah uang kepada setiap mereka dan menyuruh mereka untuk menggunakan-untuk berusaha-hingga ia kembali. Ketika ia kembali, mereka yang telah dengan bijaksana menanamkan uangnya diberi hadiah. Mereka yang telah menentang raja dihukum mati.


Sangat mungkin Yesus menyinggung cerita yang dikenal ini pokok per pokok untuk menggambarkan suatu analogi rohani. Ia berkata, “Pergunakan hingga Aku datang”.


Bangsawan ini memberikan satu mina kepada setiap orang, senilai gaji seratus hari-sejumlah uang yang cukup besar. Para hamba itu mempunyai banyak pilihan. Misalnya, mereka dapat memberikan uang itu kepada penanam modal dan mendapatkan bunga daripadanya. Atau, mereka dapat membeli barang, lalu menjualnya untuk mendapatkan untung. Yang penting adalah mengembalikan kepada tuan mereka jumlah yang lebih besar daripada yang tuannya berikan. Bagaimana mereka melakukannya terserah pada mereka, selama hal itu menurut hukum dan menguntungkan.


Yang seseorang mengambil minanya, menanamnya, dan mendapat sepuluh kali lipat. Yang lain mengambil minanya, menanamnya, dan mendapatkan lima kali lipat. Orang ke tiga mengambil apa yang ia punyai dan menyembunyikan di dalam tanah.


Ini adalah perumpamaan tentang kesempatan yang sama. Setiap orang diberikan satu mina saja. Yesus tidak menunjukkan kepada kita bagaimana memainkan pasar modal, atau menanamkan dalam bidang property perumahan dan mengharapkan untung besar; Ia berbicara tentang penanaman kehidupan kita dalam kerajaan-Nya.


Menurut Anda, Yesus sedang menunjuk kepada hal apa? Setiap orang diberikan suatu tanggung jawab yang sama. Tanggung jawab yang sama apakah, yang semua orang Kristen miliki? Tugas apakah yang sama bagi setiap pengikut Yesus Kristus? Saya percaya bahwa itu adalah tugas yang sederhana untuk masuk ke dalam dunia dan memberitakan Injil. Allah telah memberikan kepercayaan yang suci ini kepada setiap orang percaya.


Katakan Ia telah memberi Anda satu mina. Apa yang akan Anda lakukan dengan itu? Akankah Anda melipatgandakannya? Atau, Anda telah menyimpannya di dalam tanag?


Orang pertama lebih berhasil daripada orang ke dua; ia mendapatkan sepuluh sedangkan yang ke dua mendapatkan lima. Apa yang membuatnya berbeda? Tidak diragukan lagi, keputusan dan kesungguhannya. Mungkin orang ke dua puas dan percaya bahwa ia telah melakukan tugas dengan baik. Tentu saja ia berlaku lebih baik daripada orang yang menyembunyikan minanya di bumi.


Ada banyak orang seperti ini di dalam gereja. Mereka sedikit banyak terpuaskan oleh status quo. Mereka hanya ikut bekerja. Mereka. Mereka puas mendapatkan lima mina-tidak seperti beberapa orang yang diisi dengan turbo. Saat kita masih sedang mencocok-cocokkan, mereka telah membakar kota.


Mengapa mereka lebih berhasil? Mengapa beberapa unggul dan yang lain tidak? Tidak diragukan lagi, itu karena mereka memanfaatkan sumber-sumber mereka. Alkitab mengatakan bahwa Allah telah memberi kita semua hal yang berhubungan dengan kehidupan dan kesalehan (lihat 2 Petrus 1:3). Seluruh kekuatan yang Anda perlukan diberikan kepada Anda sebagai seorang Kristen. Apakah Anda memanfaatkannya?


Kadangkala kita berusaha untuk melakukan hal yang besar bagi Allah dengan kekuatan tubuh kita dan tidak melihat apa-apa kecuali kegagalan. Allah tidak meminta Anda bekerja bagi Dia; Ia meminta untuk bekerja melalui Anda. Perbedaannya ialah menaati Firman-Nya dan bekerja dalam kuasa Roh Kudus. Alkitab mengatakan, “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan semesta alam” (Zakharia 4:6).


Mungkin itulah yang sebagian kita butuhkan. Mungkin kita perlu berkata, “Tuhan, Berikanku kuasa dengan Roh Kudus dan tunjukkan padaku bagaimana melakukan hal ini secara efektif. Taruhanlah Firman-Mu dalam mulutku dan pakailah aku”.


Harap Anda tidak meniru-niru orang yang disebutkan dalam Lukas 19:20. ia menerima perintah yang sama seperti yang lainnya, tetapi membungkus minanya dalam saputangan dan menyembunyikan di dalam tanah. Ia menyimpannya dan tidak mau mengambil resiko.


Allah tidak menginginkan Anda untuk tidak mengambil resiko. Ia mempunyai kata-kata yang keras terhadap orang yang tidak mau mengambil resiko itu. Lebih baik mencoba dan gagal, daripada tidak pernah mencoba sama sekali. Maka, cobalah! Berusahalah membuat perbedaan!


Pilihan terburuk adalah tidak melakukan apa-apa, menolak untuk mengambil kesempatan, tidak berusaha karena Anda takut gagal.


Allah mengharapkan buah dari uamtNya. Yesus berkata dalam Yohanes 15, “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap” (ayat 8, 16). Gagal menghasilkan buah, pada dasarnya, adalah menyembunyikan mina Anda dalam sapu tangan. Orang yang melakukannya dalam Lukas 19 disebut seorang “Hamba yang jahat” dan dilucuti, bahkan satu mina yang ia punyai.


Bukan alasan bahwa tujuannya harus menjadi tujuan Anda.


Greg Laurie


“Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap gati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah”. Mazmur 111:1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar