Selasa, 15 September 2009

Cinta yang takkan pernah memiliki



Semangat pagi menembus tubuh, terasa hangat dan menyenangkan. Rasanya pikiran ini ingin makan-makanan yang rohani, lapar yang begitu hebat. Gereja terdekat mungkin salah satu solusinya, lama dan rajin disana membuat kedua mata melihat seorang wanita yang sangat “cantik rohani” nya. Mulailah untuk memberi respon lewat pandangan mata, melihat dan terus melihat. Sehingga dari pikiran menjadi sebuah perasaan, perasaan yang terus datang ketika melihat dirinya.


Pencarian beberapa minggu untuk mengetahui informasi tentang dia melalui facebook sangatlah susah, karena nama aslinya di rubah. Mulai mengotak-atik namanya di search engine facebook, akhirnya saya pun menemukannya. Bukan dengan hati yang bahagia karena telah menemukannya tetapi kesedihan yang datang menghampiri. Awal sebuah kondisi yang tidak baik, karena dia telah memiliki pasangan. Ingin rasanya menghindar dan pergi jauh tapi tak mampu mewujudkan hal tersebut.


Hati yang sedang bergejolak ini serasa sunyi dalam hitungan detik, detak jantung pun mulai melemah. Perjuangan sepertinya harus diteruskan, dan mulai mencari no ponsel dia. Di malam hari saya menemukan no handphone dan tidak pakai lama saya pun langsung menghubunginya dengan alasan “curhat”. Senang nya luar biasa saat mendengar suaranya berbicara, walaupun sedikit malu-malu untuk memulai pembicaraan. Awal yang indah bagi diriku dan yang terakhir juga. Pembicaraan yang berlangsung selama 2 jam lebih “mungkin”, tak kan pernah terulang kembali.


Sang pacar memblok semua kegiatan telekomunikasinya, pengalaman yang terasa sudah puluhan tahun mengenalnya walau hanya ngobrol sekali saja. Sedih dan sakit pasti, lalu aku berdoa “Tuhan tolong aku dan terima kasih sudah bisa berbicara kepada dia walau hanya sekali ^^”. Aku pun harus mengakhirinya untuk mencari wanita yang lain, BELIEVER, disinlah kita harus mencintai Tuhan terlebih dahulu dan kita pasti memilikinya dan mencintai kita. Sehingga bila terjadi pengalaman seperti ini kita akan cepat bangkit dari “kematian hati”. GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar