Minggu, 06 September 2009

BIARKAN SUNGAI MENGALIR



“Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah”. Ibrani 13:16


Laut Mati yang terletak di antara Israel dan Yordania, terkenal sebagai titik terendah dari permukaan bumi. Tempat itu juga merupakan tempat wisata yang menarik dan ramai dikunjungi karena spanya yang menyehatkan, di mana para pengunujung bisa mandi dengan air laut dan juga membeli kosmetik yang terbuat dari Lumpur Laut mati.


Pernahkah Anda merasa ingin tahu mengapa laut itu disebut lau mati? Tidak seperti telaga-telaga besar pada umumnya, laut mati tidak memiliki tempat buangan air. Sungai Yordan bermuara di laut mati, tetapi tidak ada yang mengalir keluar. Ia hanya menerima tetapi tidak ada yang diberinya keluar, maka laut itu mati.


Hal serupa terjadi pada manusia. Ketika kita menerima hadiah berupa berkat, pendidikan, nasib baik, uang atau sumber-sumber lainnya, kita mungkin berpikir membagi-bagikan pemberian-pemberian itu kepada orang lain dan meninggalkan sedikit bagi diri kita sendiri. Tetapi saat engkau tidak memberikan dirimu kepada orang lain, ada bagian darimu yang mati.


Karena Dr. David Livingstone. Pernah berkomentar.


Orang-orang yang membicarakan pengorbanan saya karena saya menghabiskan begitu banyak waktu saya di Afrika. Bisakah itu disebut sebagai pengorbanan kalau sebenarnya hanya mendapatkan pinjaman yang sangat besar dari Tuhan dan kita tidak akan pernah bisa membayarnya? Bisakah itu disebut pengorbanan kalau kegiatan itu hanya menyehatkan diri kita sendiri, menumbuhkan kesadaran untuk berbuat baik, menghasilkan ketenangan pikiran dan membuat nasib kita lebih baik? Itu sebenarnya bukan pengorbanan. Tetapi lebih merupakan kehormatan… oleh sebab itu kita tidak perlu membicarakannya, jika kita ingat akan pengorbanan besar Dia yang meninggalkan singgasana Bapa-Nya di langit dan menyerahkan diri-Nya untuk kita.


Semoga sungai Tuhan mengalir kepada semua orang yang kita jumpai dalam hidup kita.


Marla M. Patterson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar