2 Petrus 3:1-16
Saya masih ingat bagaimana orang-orang yang datang ke toko ayah saya dulu membuat obrolan dan gurauan seru. Saat itu salah seorang dari mereka berkata, “Mana sih, Tuhan itu?” sambil menoleh ke kanan dan ke kiri lalu membungkuk ke kolong meja dan kursi. Semua orang yang melihatnya tertawa. Entah kenapa saat itu saya sangat tidak suka melihatnya, padahal saya masih sekitar 5 tahun dan belum mengerti banyak tentang Tuhan karena orang tua saya saat itu juga belum di dalam Tuhan. Buat saya gurauan itu sangat tidak pantas dan kurang ajar.
Wanita, mungkin banyak di antara kita yang berpikir, kapan kiamat datang? Katanya Tuhan akan datang, mana buktinya? Semua masih sama saja, memang sih ada perang, bencana dan kelaparan dimana-mana, tapi semua masih aman-aman saja. Masih banyak yang berbuat dosa dan tidak terjadi apa-apa. Jadi, kapan Ia akan datang? Kalau toh masih lama, ya santai saja dulu, tidak perlu buru-buru bertobat. Apalagi usianya masih muda, senang-senang dulu saja. Nanti kalau sudah tua, baru ikut Tuhan sungguh-sungguh. Padahal kalau dipikir-pikir, apa betul kita sudah siap menghadapi kedatangan hari Tuhan? Banyak hal yang masih harus kita perbaiki dalam hidup kita. Tuhan tidak pernah lupa dengan apa yang difirmankanNya. Ia tidak pernah lali menepati janjiNya. Ia hanya ingin agar ketika hari Tuhan tiba, jangan ada seorangpun yang binasa.
Jadi sepatutnyalah kita ini bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk membenahi diri agar dapat hidup suci dan saleh, tidak bercacat dan bernoda, berbalik dan bertobat dari dosa. Selama masih ada waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan buat kita hidup di dunia ini, mari kita pergunakan sebaik mungkin dengan bijak. (jen)
JULI 10 JUMAT
“Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu unutk beroleh selamat,…” (2 Petrus 3:15)
Doa:
Tuhan, terima kasih untuk kesempatan yang kauberikan bagiku.
Bacaan Alkitab:
Bil 28, Mzm 136, 1 Kor 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar