Yesaya 58:1-12
Banyak orang yang salah mengartikan makna puasa. Yang penting menahan lapar dan haus. Supaya tidak tergoda lebih baik tidak bertemu siapapun. Masuk kamar dan tidur. Atau cari banyak kesibukan agar waktu cepat berlalu dan rasa lapar serta haus tidak terasa. Atau masih banyak lagi cara yang dilakukan untuk mengahabiskan waktu dalam berpuasa. Tapi sungguh-sungguh inikah puasa yang dikehendaki Tuhan? Tidak.
Berpuasa yang dikehendaki Tuhan adalah kita sungguh-sungguh merendahkan diri di hadapan-Nya, melayani sesama kita lebih lagi, menanggalkan semua keegoisan kita, memberikan hak dan apa yang kita inginkan pada orang lain, belajar lebih lagi untuk mengerti makna puasa dengan benar, maka puasa tidak akan menjadi suatu beban dalam hidup kita. Kita tidak akan melakukannya dengan berat hati, tapi justru dengan sukacita. Mengapa? Karena ada kekuatan baru yang Tuhan berikan ketika kita berpuasa dengan benar.
Roh kudus akan bekerja lebih dahsyat dalam hidup kita. Pada saat itulah terang kita akan merekah seperti fajar, luka kita pulih, kebenaran jadi barisan depan dan kemuliaan Tuhan barisan belakang kita. Pada waktu itulah Tuhan akan menjawab semua doa kita. Ia akan menuntun kita pada kehendak-Nya. Ketika kita memfokuskan diri pada Tuhan, maka kita tidak akan tergoda sekalipun ada orang yang sedang minum dan makan dengan lahap di depan kita.
Wanita, mungkin hari ini Anda sedang melakukan puasa untuk sebuah pergumulan pribadi, atau Anda berpuasa untuk orang lain, bangsa dan Negara. Mari lakukan puasa kita dengan benar sesuai kehendak Tuhan agar puasa kita tidak menjadi sia-sia. (jen)
JULI 31 JUMAT
“Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan memperbaharui kekuatanmu…” (Yesaya 58:11)
Doa:
Tuhan, aku mau melakukan puasa sesuai kehendak-Mu.
Bacaan Alkitab:
Ul 15, Ams 15, 2 Kor 7