“Mengapa engkau membentuk aku demikian?” Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah litany, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu banda untuk dipakai guna tujuan yang mulai dan banda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?: Roma 9:20-21
Tuhan seumpama Tukang Periuk dan kita merupakan bejana-Nya. Tukang periuk mempunyai hak mutlak untuk membentuk tanah liat menjadi bejana yang diletakan di tempat menyolok agar orang-orang bisa menikmatinya. Tetapi, tukang periuk juga mempunyai hak untuk membentuk tanah liat menjadi bejana yang kurang berharga, yaitu bejana yang diletakan di sudut gelap di mana tidak ada orang yang memeperhatikannya. Tuhan kita mempunyai hak demikian meskipun kadangkala sulit bagi kita untuk menerimanya. Tuhan dapat membuat kita menjadi mulia dan terhormat namun juga dapat membuat kita rendah dan hina.
Terlepas dari apakah bejana tersebut mulia atau hina, bejana-bejana tersebut mencerminkan semua keahlian dan tujuan pembuatnya. Pada akhirnya, apakah bejana tersebut mulia atau hina, tidak tergantung pada pilihan bejana tersebut tetapi tergantung pada kehendak tukang periuk. Karena itu bejana yang mulia janganlah sombong dan bejana yang hina janganlah rendah hati.
Tukang periuk mempunyai satu tujuan yaitu untuk membuat semua bejananya menjadi berguna. Jika bejana yang mulia diletakan di tempat yang tidak sesuai dan tidak berdaya guna maka bejana tersebut berpikir bahwa pilihan yang keliru bisa diperbaiki dengan memanipulasi, gunakan dengan benar maka akan menjadi barang berharga dan sangat diperlukan.
Apakah kita bisa atau tidak bisa menjadi orang hebat, tidaklah tergantung pada tempat kita bekerja namun lebih tergantung pada sikap kita di dalam menjalankan tugas. Orang hebat akan melakukan yang terbaik meskipun dia hanya dipercaya untuk hal yang paling kecil. Dan ini menunjukkan semangatnya yang besar.
LIVING BREAD