Rabu, 26 Agustus 2009

ALLAH ADALAH INJIL


Pernahkah Anda bertanya mengapa pengampunan Allah itu berharga? Atau bagaimana dengan hidup kekal? Pernahkah Anda bertanya mengapa seseorang ingin memiliki hidup kekal? Mengapa kita ingin hidup selamanya? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting karena mungkin saja Anda menginginkan pengampunan dan hidup kekal untuk alasan-alasan yang membuktikan bahwa Anda tidak memiliki keduanya.

Ambil contoh pengampunan, misalnya. Anda mungkin menginginkan pengampunan Allah karena Anda sangat tersiksa dengan perasaan-perasaan bersalah. Anda hanya menginginkan kelegaan. Jika Anda bisa percaya bahwa Ia mengampuni Anda, maka Anda akan mendapatkan sedikit kelegaan, tetapi belum tentu Anda mendapatkan keselamatan. Jika Anda hanya menginginkan pengampunan demi mendapatkan kelegaan emosional, Anda tidak akan mendapatkan pengampunan dari Allah. Ia tidak memberikan \nya kepada orang-orang yang menggunakannya hanya untuk mendapatkan berkat-berkatNya dan bukan diriNya.

Atau Anda mungkin ingin disembuhkan dari suatu penyakit atau mendapatkan satu pekerjaan yang baik atau mendapatkan teman hidup. Lalu Anda mendengar bahwa Allah bisa menolong Anda untuk mendapatkan semuanya ini, tetapi bahwa pertama-tama dosa-dosa Anda harus diampuni dulu. Seseorang menyuruh Anda untuk percaya bahwa Kristus mati untuk dosa-dosa Anda, dan bahwa jika Anda mempercayai hal ini, dosa Anda akan diampuni. Jadi, Anda mempercayainya untuk menghilangkan rintangan-rintangan bagi kesehatan dan pekerjaan dan teman hidup. Apakah Injil itu memberikan keselamatan? Saya rasa tidak.

Dengan kata lain, penting untuk mengetahui apa yang Anda harapkan dari pengampunan. Penting untuk mengetahui mengapa Anda menginginkannya. Jika Anda menginginkan pengampunan hanya demi menikmati ciptaan, maka Sang Pencipta tidak dimuliakan dan Anda tidak diselamatkan. Pengampunan itu berharga karena satu alas an final: Pengampunan memampukan Anda untuk menikmati persekutuan dengan Allah. Jika Anda tidak menginginkan pengampunan karena alasan itu, Anda tidak akan mendapatkan sama sekali. Allah tidak ingin diperalat sebagai alat pembayaran untuk membeli berhala-hala.

Sama halnya, kita bertanya: mengapa kita menginginkan hidup kekal? Seseorang mungkin berkata: karena alternative lainnya adalah neraka dan neraka itu menyengsarakan. Yang lain mungkin berkata: orang-orang yang saya kasihi sudah pergi ke situ dan saya ingin berada bersama-sama mereka. Yang lainnya memimpikan seks atau makanan yang tidak ada habisnya. Atau keberuntungan-keberuntungan yang lebih baik. Dalam semua sasaran ini ada satu yang terlewatkan: Allah.

Motif yang menyelamatkanuntuk menginginkan hidup kekal diberikan dalam Yohanes 17:3: “Inillah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Yesus Kristus yang telah Engkau utus”. Jika kita tidak menginginkan hidup kekal karena ingin mendapatkan sukacita di dalam Allah, maka kita tidak akan memiliki hidup kekal. Kita hanya sedang menbodohi diri kita dengan menganggap bahwa kita adalah orang-orang Kristen jika kita memperalat injiil Kristus yang mulia untuk mendapatkan apa yang kita cintai melebihi Kristus. “Kabar baik” itu tidak akan terbukti baik bagi siapapun yang tidak menjadikan Allah sebagai kebaikan tertinggi.

Beginilah Jonathan Edwards mengungkapkannya dalam sebuah khotbah kepada jemaatnya pada tahun 1731. bacalah khotbah ini perlaha-lahan dan biarkanlah khotbah itu membangkitkan kesadaran Anda terhadap kebaikan sejati dari pengampunan dan kehidupan.

Orang yang ditebus memfokuskan seluruh kebaikan objektifnya kepada Allah. Allah sendiri menjadi kebaikan terbesar yang mereka miliki dan nikmati melalui penebusan. Ia adalah kebaikan yang tertinggi dan rangkuman yang paling sempurna yang diperoleh dari pengorbanan Kristus. Allah adalah warisan orang-orang kudus; Ia adalah bagian (portion) untuk jiwa mereka. Allah adalah kekayaan dan harta mereka, makanan mereka, hidup nereka, tempat kediaman mereka, perhiasan dan mahkota mereka, dan kehormatan serta kemuliaan kekal mereka. Mereka tidak memiliki siapapun di surga selain Allah; Dia adalah kebaikan terbesar yang menyambut orang-orang yang ditebus ketika mereka mati, dan “sungai air kehidupan” yang mengalir, dan pohon kehidupan yang bertumbuh, “di tengah-tengah firdaus Allah”. Keistimewaan-keistimewaan dan keindahan mulia dari Allah akan menawan pikiran orang-orang kudus untuk selamanya, dan kasih Allah akan menjadi kegemaran mereka untuk selamanya. Orang yang ditebus tentunya akan menikmati hal-hal yang lain; mereka akan menikmati para malaikat, mereka akan menikmati satu sama lain: tetapi yang akan mereka nikmati di dalam diri para malaikat atau di dalam apapun juga , yang akan memberikan kesukaan dan kebahagiaan kepada mereka, adalah cerminan Allah yang akan terlihat di dalam semuanya itu.

Allah yang memuaskan secara sempurna, ampuni kami yang menjadikan pemberian-permberianMu yang baik sebagai pengganti diriMu. Kami begitu sering keliru menganggap potretnya sebagai pribadinya. Kenyangkanlah kami dengan Dirimu. Engkau telah berjanji di dalam Perjanjian yang Baru, “Mereka semua akan mengenal Aku, dari yang terkecil sampai yang terbesar”. Kiranya ini menjadi bagian kami sekarang-sebuah pengenalan, Ya Allah, yang sepenuhnya menghargai Pribadi yang kami kenal. Kiranya kami mengalami Injiil dalam segala kepenuhannya, yaitu bahwa Kristus disalibkan dan bangkit untuk orang-orang berdosa untuk membawa kami pulang kepadaMu… dalam namaNya kami berdoa. Amin.

John Piper

Tidak ada komentar:

Posting Komentar