Amsal 2:7-17
Saya mengenal seorang penjual sayur yang saya pikir ‘sangat jujur’. Saat saya membeli bawang, cabai atau sayur, ia terkadang menjawab, ‘Gak usah beli di saya mbak. Soalnya bawang/ sayur punya saya sudah layu”. Sedangkan ketika saya membeli di tempat sebelahnya, wanita penjual itu tidak sungkan memberikan kepada saya bawang busuk, sayur layu atau cabai busuk. Bahkan ia tidak membiarkan saya memilih bawang atau cabai yang akan saya beli. Ia berpikir bagaimana menjual semua barangnya agar cepat laku, baik itu barang bagus atau tidak. Sedangkan si mas yang jujur itu memilih membuang barang busuk dari pada menjualnya oleh karena itu ia juga memiliki banyak pelanggan. Kejujuran justru membuat ia sebagai ‘idola’ ibu-ibu di pasar.
Wanita, bekerja dengan jujur itu tidak merugikan kita. Mungkin kelihatannya kita kehilangan ini dan itu, namun keuntungan yang kita dapatkan sangat besar. Kejujuran pasti membawa keberhasilan dan keuntungan. Tuhan memberkati dan menyertai orang-orang yang jujur. Tuhan suka dengan orang-orang yang tidak hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri namun juga memikirkan orang lain dan kepentingan orang lain. Jika kita mau memikirkan orang lain, bekerja dengan tulus dan jujur, maka Tuhan pun akan memperhatikan kita. Seorang tukang sapu jalanan yang jujur bisa menjadi seorang manager perusahaan makanan kaleng. Pembantu yang jujur diangkat menjadi kepala bagian di perusahaan milik majikannya. Dan wanita jujur yang hanya memiliki warung makan biasa kini memiliki 4 buah restoran besar.
Segala pekerjaan yang diawali dengan kejujuran akan mendapatkan berkat yang sangat luar biasa dari Tuhan. (vlo)
AGUSTUS 23 MINGGU
“Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan”. (Mazmur 37:37)
Doa:
Bapa, berikan aku hati yang jujur dan tulus dalam melakukan segala hal.
Bacaan Alikitab:
Yos 5, Kid 7-8, Kol 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar