Matius 11:25-29
Waktu kuliah dulu, saya pernah membantu kakak saya untuk membuat pesanan kue sebanyak 10.000 buah kue dengan berbagai macam rasa, bentuk dan resep. Kami bekerja sejak jam 10 pagi untuk pesanan esok hari jam 7 pagi. Namun jam 11 malam, kakak saya kewalahan karena pelembut kue habis dan saya dengan ipar saya terpaksa keliling pasar mencari pelembut kue. Karena tidak semua toko menjual pelembut, kami akhirnya menemukan pelembut kue itu setelah menempuh jarak 22 km dari rumah. Kami tiba di rumah pukul 12.45 pagi hari dan pelembut itu menyelamatkan 4900 buah kue lainnya. Jika pelembut itu tidak ada, mungkin kue basah yang dibuat oleh kakak saya akan sekeras batu hanya dalam waktu 1 jam setelah dimasak atau dipanggang.
Wanita, pelembut yang saya cari hingga tengah malam memberi keuntungan buat usaha kue kakak saya. Lalu saya berpikir, betapa lebih menguntungkan lagi jika hati saya memiliki ‘pelembut’ yang dapat meraih ‘keuntungan’. Kelemahlembutan dapat memenangkan banyak hati, melembutkan hati yang keras, memberkati orang yang tertutup hatinya, menyegarkan orang yang sedang mengalami kekeringan rohani dan memuliakan nama Tuhan. Bukannya hiperbola jika firman Tuhan berkata berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi karena memang kita akan memiliki secara tidak langsung. Kita dapat memberi pengaruh kepada orang-orang di sekitar kita yang ada di Bumi ini. Dan jika seisi Bumi dipengaruhi oleh sikap positif kita, bukanlah Bumi akan mengalami perubahan khususnya yang berkaitan dengan Tuhan?
Wanita, mungkin kita tidak memiliki karakter yang lemah lembut, namun pasti ada satu sisi dalam diri kita yang dapat menunjukkan kelemahlembutan kepada sesama kita. (vlo)
AGUSTUS 13 KAMIS
“Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi”. (Matius 5:5)
Doa:
Tuhan, beri aku hati yang lemah lembut.
Bacaan Alkitab:
Ul 28, Ams 31, Ef 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar