Mazmur 27:7-11
Saya baru baca sebuah artikel. Seorang bayi bernama Dana, dilahirkan tahun 1991 dalam usia 24 minggu dengan berat kurang dari 1 kilogram dan panjang sekitar 24 cm. Dokter berkata, ia tak akan bertahan lewat dari satu malam sejak dia lahir. Kalaupun dia selamat, maka dia akan buta, lumpuh, bisu, bahkan idiot. Tetapi mukjizat Tuhan nyata atas hidupnya. Ia tumbuh menjadi gadis kecil yang sehat.
Suatu kali, saat ia berusia 5 tahun, ia berkata kepada ibunya, “Apakah Mama mencium sesuatu?”
Sang ibu berusaha membaui udara. “Hmmm…. Sepertinya akan turun hujan”.
Dana itu memandang mata ibunya dan bertanya, “Mama mencium ibunya?”
“Ya, sepertinya akan hujan”.
Dana menggelengkan kepala dan menepuk pundak ibunya. Dengan pelahan, ia berkata, “Bukan. Baunya seperti bau Tuhan”. Sang ibu menyadari, selama beberapa bulan gadis itu berjuang hidup dalam incubator, Tuhan telah menjaga dan mendekapnya. Dana dapat mengingat bau kasih Tuhan dengan sangat baik.
Wanita, Daud menyadari bahwa kasih Tuhan senantiasa menjaga hidupnya dari waktu ke waktu. Kasih Tuhan tak hanya dirasakannya saat ia berada dalam kelimpahan dan sukacita, melainkan juga saat dunia terasa terbalik. Daud masih mencium ‘bau kasih Tuhan’ dalam hidupnya. Karenanya, ketika ia harus menghadapi kesulitan hidup, ia terus mengandalkan Tuhan. Ada bau kasih Tuhan yang tak pernah lepas dari hidung dan hidupnya.
Wanita, mungkin kita telah lama sekali meninggalkan surga untuk tinggal di dunia ini. Dan, dunia ini sudah pasti tak seindah surga. Tapi , masihkah kita mencium ‘ bau kasih Tuhan’ dalam hidup kita? Ketika kita menghadapi persoalan hidup, bau apakah yang tercium oleh hidung dan hidup kita? (manna)
SEPTEMBER 6 MINGGU
“Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku” (Mazmur 27:10)
Doa:
Tuhan, aku rindu tetap merasakan ‘bau kasihMu’ agar aku tak tersesat dalam dunia ini.
Bacaan Alkitab:
Yos 22, Yes 19-20, 1 Tim 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar