Apakah Anda terbiasa dengan perasaan tiba-tiba semua mata ditujukan kepada Anda? Ini bisa menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan berupa rasa malu dan menderita tekanan. Wajah Anda memerah dan berkeringat, denyut jantung Anda semakin cepat, lidah Anda menjadi tebal dan terasa kelu, dan rasa panic yang menyebabkan merinding tersebar ke seluruh tubuh. Itu adalah gemerlap lampu sorot, ujian perhatian yang menunggu semua pemimpin. Mereka entah belajar mengatasinya atau berkeringat habis-habisan.
Saya pernah mendapatkan pengalaman yang memberi penerangan batin seperti ini beberapa tahun yang lalu, ketika saya diminta menjadi pembawa acara tamu dalam obrolan pagi di stasiun televisi pasti berusaha keras mencari seseorang untuk mengisi lowongan ini. Saya setuju melakukannya hanya dengan penggantian pengeluaran saya, yang mungkin banyak berhubungan dengan terpilihnya diri saya.
Baiklah akan saya ceritakan sesuatu kepada Anda: kamera televisi mengubah orang. Setiap kamera punya lampu merah yang menyala ketika kamera “hidup”. Banyak hal aneh berkelebat ke dalam pikiran kita kalau kita melihat warna merah ini: inikah yang akan dikatakan oleh Bryant Gumbel? Atau apakah saya ingat memeriksa gigi saya kalau-kalau ada kotorannya? Atau mudah-mudahan tidak ada orang yang saya kenal yang menonton ini. Walaupun merasa tidak aman, saya berusaha melakukan pertunjukan yang baik.
Tunggu sebentar! Produser dating menghampiri saya pada waktu istirahat pertama dan mengucapkan beberapa kata sederhana yang memberi saya pelajaran besar. “Santai saja, Bill, jadilah saja diri Anda sendiri”, katanya. Saya tidak tahu apa yang dimaksudkannya, tapi saya segera mengetahuinya.
Tamu saya yang pertama adalah seorang penyanyi local yang baik sekali, yang mempromosikan CD-nya yang baru. Kami melakukan obrolan ringan sebelum bagiannya tiba, dan saya merasa nyaman sekali bagiannya tiba, dan saya merasa nyaman sekali bersamanya. Kemudian lampu merah menyala, menunjukan bahwa kami sudah kembali dari istirahat untuk penayangan iklan .
Alangkah terkejut saya, dia berubah seketika tepat di hadapan saya! Dia berhenti tertawa, mulai gelisah dan benar-benar menjadi orang yang berbeda. Dia menjawab pertanyaan saya dengan kata-kata yang telah dilatih dan kaku. Saya merasa kasihan kepadanya, sebab dirinya ketika lampu belum menyala jauh lebih menarik daripada orang yang kemudian muncul. Penonton televisi akhirnya tidak benar-benar mengenalnya.
Yesus kerap kali menahan pandangan banyak orang. Saya tidak berpikir bahwa dia sepenuhnya menikmati. Bayangkan,
Di suatu tempat dalam kehidupan kita ada sebuah lampu sorot, satu tempat yang panas, satu titik tekanan, lampu merah yang menunjukkan bahwa kita “sedang ada di udara”. Kalau panas dinyalakan, ambillah posisi dengan bersikap terbuka dan langsung. Kalau Anda mendapatkan diri Anda berada di tengah-tengah pekerjaan berakting, pahamilah bahwa menghadapinya membuat Anda dalam keadaan wajar. Sikap Anda yang paling kuat adalah jujur dan langsung, walaupun mungkin tidak terasa seperti itu. Latihlah.
WILLIAM BEAUSAY II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar