Rabu, 22 Juli 2009

SUMPAH MATI

Matius 5:33-37

Seseorang berusaha meyakinkan kekasihnya bahwa ia sungguh-sungguh mencintainya dan berniat mengasihinya. Ia berkata, “Aku akan mencintai dan mengasihimu sampai mati. Jika aku menelantarkanmu, aku akan mati disambar petir. Sumpah!” di lain kesempatan ia berkata lagi, “Aku akan setia padamu. Kalau aku bohong, aku mati ditabrak mobil, atau gantung diri. Sumpah!” dan masih banyak lagi sumpah yang diucapkannya untuk meyakinkan kekasihnya dan keluarganya. Yang jadi pertanyaan, dia itu mau mati dengan cara apa, disambar petir, ditabrak mobil, atau gantung diri? Dapatkah ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia akan setia sampai mati? Berjanji sih boleh-boleh saja, tapi tidak perlu bersumpah dan bersikap sok yakin bahwa kita akan sanggup menepatinya.

Wanita, mudah sekali bagi seseorang untuk mengucapkan sumpah agar orang yakin dengan apa yang dicuapkannya. Sumpah menjadi sesuatu yang murah nilainya. Asal bicara saja, toh orang tidak tahu kita bohong atau tidak. Yang penting mereka percaya, ini kan sumpah mati. Hati-hati. Tuhan tidak akan membiarkan sumpah menjadi sesuatu yang murahan dan dapat dipermainkan. Ketika kita bersumpah, maka kita harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan agar tidak kena hukuman (Yakobus 5:12).

Karena itu lebih baik kita mengatakan sesuatu sesuai dengan fakta yang ada. Kalau kita yakin ‘ya’ katakan saja yang sejujurnya. Kalau sudah yakin, jawab dengan tegas, ya atau tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat. Berjuanglah agar kita dapat menepati janji yang kita ucapkan dihadapan Tuhan dan orang lain. Jangan sembarangan bersumpah. (jen)

JULI 6 SENIN

“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakana: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat”. (Matius 5:37)

Doa:

Tuhan, ajar aku agar dapat mengatakan ya di atas ya dan tidak di atas tidak.

Bacaan Alkitab:

Bil 24, Mzm 123-125, Rom 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar