Rabu, 22 Juli 2009

TIDAK ADA DALAM KAMUS

Yesaya 13:11-22

Saya baru saja mempekerjakan seorang wanita berusia 42 tahun untuk bekerja membantu saya di rumah. Hari pertama, ia sangat tidak biasa duduk di meja makan bersama saya dan keluarga dengan menu makanan yang sama. Setibanya ia di rumah, ia meminta gelas dan piring plastic yang akan ia pakai setiap kali ia makan. Karena tidak memiliki piring plastic, saya hanya mengatakan bahwa ia bisa memakai piring dan sendok manapun. Tetapi, saya memberikannya dua gelas untuk ia pakai. Dan ia lebih kaget ketika ia saya ijinkan tidur di sebuah kamar yang cukup luas. Ia sama sekali tidak terbiasa. Selama puluhan tahun menjadi pembantu, ia selalu tidur di gudang, diberi piring, gelas dan sendok plastic, di restoran dilarang makan bersama majikan. Kalaupun boleh, harus dengan menu berbeda di meja yang berbeda.

Wanita, saya bukannya memanjakan pembantu. Tetapi tidak ada dalam kamus saya untuk merendahkan orang yang nasibnya memang tidak seberuntung saya. Saya pernah direndahkan dan saya tahu persis bagaimana rasanya. Meskipun saya memberi jarak, namun jarak itu tidak merendahkan dia atau meninggikan saya.

Wanita, Tuhan pun memberi ‘jarak’ khusus buat kita, diaman Ia adalah Bapa dan kita adalah anak. Namun ia tidak membuat jarak itu sebagai penghalang untuk dekat dengan-Nya. Justru Ia akakan semakin meninggikan kita dalam kerendahan hati kita di hadapan-Nya. Ia akan merendahkan dan ‘menghancurkan’ kesombongan sehingga kesombongan itu tidak bisa berkutik lagi. Tidak ada dalam kamus Tuhan untuk merendahkan siapa pun juga, baik atau buruk orang tersebut.(ddv)

JULI 19 MINGGU

“TUHAN semesta alam yang telah memutuskannya untuk mematahkan kesombongan, untuk menghinakan segala yang permai dan semua orang mulia di bumi”. (Yesaya 23:9)

Doa:

Aku bersyukur dengan hidupku sekarang, ya Bapa. Ajar aku terus untuk tidak merendahkan siapa pun dalam hidupku. Amin.

Bacaan Alkitab:

Ul 2, Ams 2, 1 Kor 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar