Yakobus 3:7-12
Berjalan-jalan di dalam sebuah taman
Selama berada di berlin, saya tahu jika kita bisa meminum air langsung dari ledeng tanpa perlu dimasak lagi. Dan, kemungkinan akan ada orang yang juga meminum air dari sumber tersebut karena terbiasa meminum air tanpa dimasak. Saya tidak tahu mengapa air ini tidak boleh diminum. Mungkin saja beracun, mungkin juga memiliki kandungan lain yang tidak tepat jika dikonsumsi. Yang pasti, air dari sumber itu tidak diminum.
Wanita, mulut kita juga adalah sumber kita. Sama halnya seperti sumber tersebut, sebenarnya kita harus memutuskan apakah perkataan yang keluar dari mulut kita ini akan menyegarkan (dapat diminum) atau justru melemahkan (tidak dapat diminum) orang lain. Yakobus menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya sangat tidak mungkin jika dari satu sumber akan keluar dua hal yang bertolak belakang. Artinya, sangat tidak mungkin bila kita bisa memperkatakan hal positif setelah itu atau sebelumnya, kita justru memperkatakan hal-hal yang negative. Dari satu sumber, tidak mungkin akan keluar dua hal yang berbeda. Amsal mengajarkan kita (sebagai wanita) untuk membuka mulut untuk hikmat dan pengajaran. Bukan untuk makian (meski katanya bergurau) atau gossip bahkan kutukan. (manna)
JULI 2 KAMIS
“Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya” (Amsal 31:26)
Doa:
Tuhan, berikan kekuatan dan hikmat padaku untuk memilih setiap perkataan yang keluar dari lidahku.
Bacaan Alkitab:
Bil 20, Mzm 115-118, Rom 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar