Di malam hari, sebelum tidur, saya melihat bahwa ketiga ponsel saya low battery dan perlu diisi kembali. Tapi, karena saya berpikir akan mengisinya di pagi hari, jadi saya memutuskan untuk tidur. Namun di pagi harinya, saya buru-buru dan tidak sempat mengisi ketiga ponsel saya. Saya berpikir satu bar/ garis baterai cukuplah untuk satu hari.
Dalam perjalanan menuju tempat kerja, saya harus menelpon kakak saya untuk urusan pekerjaan, ternyata tiga-tiganya ponsel saya mati. Sepanjang hari saya tidak bisa dihubungi siapapun dan tidak bisa menghubungi siapapun. Saya juga kehilangan beberapa pekerjaan hanya karena ponsel saya yang tidak aktif karena kehabisan baterai. Saya membuat keluarga dan teman-teman saya kuatir. Di saat saya sangat membutuhkan seseorang dan harus menggunakan ponsel, saya hanya bisa gigit jari. Kalau pun saya mencari warung telepon, saya sama sekali tidak menghafal nomor yang tersimpan di dalam ponsel saya.
Wanita, jika kita bagaikan ponsel yang kehabisan baterai, apa yang akan kita lakukan? Akankah kita membiarkan diri kita lemah dan mati secara rohani? Sudah jelas kita sedang dalam masalah, banyak beban dan persoalan yang membuat kita stress. Kekuatan kita sudah tidak sanggup lagi menahan semua persoalan hidup. Tidakkah kita berpikir untuk mengisi ulang hati kita dengan firman-Nya, Roh-Nya, dan kekuatan-Nya. Jika kita percaya pada-Nya dan menanti-nantikan Dia, maka kita akan mendapatkan kekuatan baru dari Tuhan. Hidup kita dipenuhi dengan kekuatan-Nya. Tidak ada satupun yang sulit untuk kita hadapi karena Tuhan ada di pihak kita.(vlo)
AGUSTUS 25 SELASA
“tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya…” (Yesaya 40:31)
Doa:
Setiap saat aku menantikan kekuatan baru yang dari pada-Mu ya, Bapa.
Bacaan Alkitab:
yos 7, Yes 2-3, Kol 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar