Pengkhotbah 10:18-20
Ia tidur jam 7 malam, setelah ia makan malam. Tapi ia sama sekali tidak mandi. Pagi hari ia bangun jam 8 pagi, muter-muter sekeliling rumah sekitar 45 menit, lalu ia kembali tidur hingga jam 11. Barulah ia mandi. Itulah yang ia kerjakan setiap hari. Seorang istri yang sangat saya kenal dekat. Namun bersyukur, ia memiliki suami yang berusaha mengerti dia dan tidak bosan-bosan mengingatkannya untuk bangun pagi, rajin mandi, dan rajin bersih-bersih rumah. Berbeda dengan kenalan saya lainnya yang mandi hanya sekali 2 hari dan hal itu pula yang membuat suaminya lebih nyaman dekat dengan wanita lain yang kelihatan bersih, rajin dan berantakan seperti istrinya.
Wanita, oang malas memang paling suka tidur. Seperti teman saya yang selalu bangun jam 12 siang dan menderita maag karena malas masak atau sekadar membeli makanan. Ia lebih suka tidur dari pada memasak makanan atau membelinya. Kemalasan inilah yang membuatnya kehilangan pekerjaan. Paling lama ia bekerja di sebuah perusahaan hanyalah seminggu karena ia tidak betah bekerja, malas kerja, dan maunya tidur melulu. Kini, ia tahu rasa, tanpa pekerjaan ia tidak bisa apa-apa kecuali meminta kepada saudara-saudaranya. Namun, saudaranya pun memiliki anak dan kebutuhan yang lebih besar sehingga mereka tidak selalu membantunya secara financial.
Wanita, jauhkan diri kita dari kemalasan. Banyak wanita yang anak-anaknya telah dewasa dan tidak lagi sibuk mengurus bayi, memillih untuk tidur sepanjang hari. Berkat kita bisa hilang dimakan belalang pelahap. Bagaimana kita bisa menangkap berkat kiriman Tuhan jika kita sendiri malas untuk bergerak mengambilnya.(ddv)
AGUSTUS 27 KAMIS
“Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar”. (Amsal 19:15)
Doa:
Tuhan, berkati aku, jauhkan aku dari kemalasan.
Bacaan Alkitab:
Yos 9, Yes 6, 1 Tes 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar