Rabu, 26 Agustus 2009

MENUTUP AIB


Kejadian 9:18-28

Seorang ibu dengan penuh emosi membuka semua aib anaknya di hadapan teman-temannya. Si anak yang merasa dipermalukan juga ikut marah. Ia pun mengungkapkan keburukan ibunya pada semua orang. Mereka saling menyalahkan dan mengumpat. Lain lagi dengan seorang wanita yang menceritakan kehidupan pribadinya bersama suami pada teman-temannya. Dari ceritanya orang tahu bagaimana rahasia keintiman mereka, keburukan serta kelemahan suaminya. Sesuatu yang seharusnya tidak menjadi konsumsi public.

Wanita, ada hal-hal dalam hidup kita yang tidak perlu kita beberkan pada orang banyak, apalagi kalau alasannya untuk menyakiti, menyalahkan, mempermalukan dan menghakimi orang lain. Ketika anak-anak Nuh melihat ayah mereka yang telanjang karena mabuk, reaksi mereka sangat berbeda. Ham yang melihat pertama kali langsung menceritakan pada kedua saudaranya. Hanya cerita dan ayahnya tetap dibiarkan telanjang. Lain halnya dengan Sem dan Yafet yang begitu mendengar cerita itu langsung mengambil tindakan untuk menutupi ketelanjangan ayahnya tanpa berusaha melihat ketelanjangan itu. Dari sini kita bisa bahwa Sem dan Yafet tahu benar bahwa aib ayah mereka adalah aib mereka juga sehingga mereka memilih untuk menutup aib itu.

Wanita, mungkin hari ini kita punya masalah dalam hubungan keluarga. Orang tua dengan anak, suami dengan istri, kakak dengan adik, atau yang lainnya. Mari belajar untuk menyelesaikan masalah itu dengan baik, jangan sampai keluar perkataan dari mulut kita yang menelanjangi dan mempermalukan keluarga kita. Biarlah hal itu jadi masalah intern keluarga dan diselesaikan secara intern juga. Dengan demikian masalah yang terselesaikan akan menjadi berkat dan buka kutuk bagi kita sekeluarga. (jen)

AGUSTUS 20 KAMIS

“Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara”. (Amsal 11:13)

Doa:

Tuhan, ajar aku agar tidak mengumbar aib orang lain, terlebih keluargaku.

Bacaan Alkitab:

Yos 1, Kid 1-2, Fil 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar