Rabu, 26 Agustus 2009

NASIB


2 Korintus 6:4-10

Setelah memiliki 2 orang putra, ibu Yessy (bukan nama sebenarnya) sedikit menyesal menikah dengan suaminya yang mungkin sedikit kurang tegas, terlalu lemah, dan nyaris seperti patung yang hanya mengeluarkan 2 atau 3 kalimat penting saja setiap hari. Diajak komunikasi pun susah, yang ia tahu hanya manggut-manggut, senyam-senyum, dan tidur. Berbeda terbalik dengan mertuanya yang mengeluarkan 2 ribu hingga 3 ribu kalimat tidak penting setiap harinya, yang tahunya marah-marah, cemberut dan memerintah. Jelas saja rumah bagaikan nereka bagi ibu jessy.

Pernah suatu kali ia melarikan diri dari rumah dengan alas an pulang kampong karena ibunya sakit. Ternyata ia ke jogja, bukannya ke kampong orang tuannya. Ia menghabiskan waktu seminggu bersenang-senang dengan temamnya di sana. Namun ketika ia kembali lagi ke rumahnya, ‘neraka’ telah siap menunggu. Lalu ia berpikir ia melarikan diri hingga ratusan kali, jika mertua masih standby di rumah dengan berbagai macam omelannya, maka hidupnya akan tetap sama. Itulah nasib menurut bu Yessy.

Wanita, hidup memang tidak semudah yang kita bayangkan namun hidup yang tidak semudah yang kita bayangkan namun hidup yang tidak mudah itu akan sangat ringan untuk kita jalani jika kita bersandar kepada Tuhan. Bersabarlah menghadapi semua perkara yang ada dalam hidup kita. Nasib atau kisah hidup kita memang tidak akan selalu mulus namun jika kita memiliki hikmat, kesabaran, dan kebijaksanaan yang dari pada Tuhan, ‘neraka’ apapun tidak akan merusak kebahagian kita yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Amin? (ddv)

AGUSTUS 18 SELASA

“Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar”. (Amsal 14:17)

Doa:

Tuhan, berikan aku hikmat-Mu, kesabaran yang dari pada-Mu, dan kemurahan kasih-Mu.

Bacaan Alkitab:

Ul33, Pengkh. 8-9, Ef 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar