Rabu, 26 Agustus 2009

PUNYA BERAPA DOLLAR?


(Vlorin)

Seorang ibu sedang menghadiri sebuah arisan ibu-ibu karyawan sebuah perusahaan. Sebut saja namanya ibu Siska. Salah satu teman dekat saya juga menghadiri arisan itu. Saat mereka semua bergosip ria tentang harga barang, tas, pasar dan masakan, ibu Siska juga sibuk pindah kursi sana sini. Ia bertanya kepada ibu X berapa uang dollar atau tabungan dollar yang dimiliki ibu X. kemudian ia menceritakan bahwa ia memiliki puluhan ribu dollar di bank ini dan itu. Lalu ia kemudian berpindah ke ibu Y, Z, dan semua bergiliran. Tanpa ia sadari, ceritanya tentang tabungan dollarnya di bank dan perhiasaannya yang ada di rumah di dengar oleh oknum yang doyan dollar dan perhiasan, yang adalah anggota arisan itu sendiri.

Singkat cerita ibu yang berniat mencuri dollar ibu Siska mengatur siasat untuk membawa ibu Siska ke Bank, mencairkan dollarnya dengan alas an bisnis lalu ia menyewa orang lain untuk merampok ibu Siska. Bahkan ia mengatur siasat sedemikian rupa agar ia bisa masuk ke dalam kamar ibu Siska dan mencari tahu tempat perhiasannya. Ludeslah sudah dollar dan perhiasan ibu Siska.

Wanita, ini kisah nyata. Perhatikan kesombongan ibu Siska yang tidak berhenti menceritakan dollar dan perhiasaan yang ia miliki. Ia merasa bahwa ceritanya akan membuat orang berdecak kagum betapa kayanya dia dan beruntungnya dia memiliki suami yang berduit banyak. Namun ia salah. Ada saja orang yang tertarik berbuat jahat untuk menguras habis harta kita dengan cara apapun. Banyak mata duitan, banyak perampok, dan banyak pula orang yang tadinya tidak berniat merampok atau menipu jadi tergoda karena ‘mulut besar’ kita yang begitu sombong menceritakan kekayaan kita dan kelebihan kita.

Wanita, bersyukurlah dengan semua harta dan kelebihan yang kita miliki. Bagikanlah berkat itu kepada orang lain atau salurkan kepada orang-orang yang pantas, layak dan memang membutuhkannya.bukannya membagikan cerita dan membesar-besarkan atau meninggikan diri di hadapan orang lain. Justru ketika kita memuliakan Tuhan dengan harta kita, membagikan berkat kepada orang lain, pujian terbesar akan kita dapatkan dari Tuhan. Rasa syukur dan doa tulus pun akan kita dapatkan dari orang yang telah kita tolong. Bukankah itu lebih baik daripada mendapatkan makian, cacian, gossip, hinaan, dan niat jahat dari orang lain yang hendak menjatuhkan kita dan mencelakakan kita.

Ketika Izebel sombong karena posisi suaminya dan kekayaannya, yang membuat ia merebut kebun anggur Nabot dengan cara sadis, ia tidak mendapatkan pujian dari siapapun kecuali hukuman dari Tuhan. Raja-raja Israel di jaman raja-raja, yang penuh kesombongan berakhir dengan kisah yang menyedihkan. Tidak seperti raja Daud yang memberikan tahtanya kepada putranya bukan Salomo merebutnya dan ia pun tidak mati dengan cara yang sadis seperti Izebel. Setiap orang yang rendah hati mendapatkan perlakuan khusus dari Tuhan dan mereka mendapatkan tempat yang luar biasa di mata. Tuhan dan mereka mendapatkan tempat yang luar biasa di mata Tuhan. Inilah yang harus kita cari dan inilah yang kita perlukan.

Keangkuhan tidak akan memberikan apa-apa kecuali masalah demi masalah. Tuhan tidak akan bangga dengan kesombongan manusia. Namun setiap orang yang meninggikan diri akan Ia rendahkan namun yang merendahkan hati akan Ia tinggikan. Tembok kesombongan akan hancur dihadapan Tuhan dan tidak akan bertahan lama. Sebanyak apapun dollar atau harta yang kita miliki, namun semua itu sia-sia jika kita tidak memiliki hati yang tulus, baik, dan merendah di hadapan-Nya dan manusia.

Pilih mana, direndahkan Tuhan atau ditinggikan oleh-Nya?

“Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian”. Amsal 29:23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar