Amsal 15:13-18
Saat menegur pembantu saya karena berbuat kesalahan, ia malah ngambek dan minta pulang. Saya suruh pulang malah gak mau pulang. Antara ngeyel, keras kepala dan pura-pura gak tahu, itulah pembantu di rumah saya. Adik ipar saya, setiap berada di dapur semua serba bunyi ting-tang-tung. Barang-barang dapur saya bocel semua. Mencuci tangan saja mesti heboh, apalagi jika ia pulang malam di atas jam 10. setelah makan, ia pasti mencuci tangan di dapur, dan ia tidak peduli jika satu rumah sudah tidur, semua bunyi, menyetel TV dengan suara keras, menutup pintu kamar mandi dan pintu kamar tak pernah lembut. Emosi saya mungkin sudah mendidih hingga ke ubun-ubun. Tapi, selalu teringat bahwa setiap hari Yesus mencari ‘pohon’ yang berbuah segar dan ‘enak’ untuk dimakan. Saya ingin menjadi ‘pohon’ yang berbuah dengan buah-buah Roh. Sehingga setiap hari Yesus dapat menemukan saya dengan semua buah yang Ia sukai.
Wanita, kesabaran adalah salah satu dari buah-buah Roh. Bukti bahwa kita telah menjalani peran kita sebagai Kristen yang baik dan benar. Kita telah melakukan perintah Tuhan. Menjadi sabar memang tidak mudah, namun jika kita mau dan niat untuk memiliki buah-buah Roh, maka godaan setan untuk menjadikan kita pohon yang tak berbuah dan pantas untuk ditebang, tidak akan berpengaruh.
Untuk berbuah memang ada harga yang harus kita bayar; memupuk iman, menyiraminya dengan firman Tuhan setiap saat, berdiri kokoh di saat badai dan godaan datang. Namun harga itu bukanlah apa-apa jika buah-buah yang kita miliki menjadi kesukaan Yesus. Amin? (jld)
AGUSTUS 15 SABTU
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan”, (
Doa:
Tuhan, aku mau berbuah dalam-Mu.
Bacaan Alkitab:
Ul 30, Pengkh. 3-4, Ef 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar