Rabu, 26 Agustus 2009

PERTOLONGAN-NYA TIDAK PERNAH TERLAMBAT


Saya ingin menyaksikan kemurahan Tuhan dalam hidup keluarga kami.

Bulan November lalu suami saya hampir mengalami kerugian dalam usahanya.

Suatu pagi ada seorang bapak dengan seragam Pemda mengaku dari Dinkes (Dinas Kesehatan) hendak membeli handphone beberapa unit. Setelah memilih beberapa tipe handphone (total 8 unit) bapak tersebut meminta nota dan kwitansi yang diberi materai tanda persetujuan total pembelian sebesar Rp12.450.00,-. Namun saat itu perasaan saya kurang enak dan merasa ada sesuatu yang aneh. Hanya saja saat itu saya tidak mengerti.

Karena perasaan saya tidak enak, sayapun berdoa untuk meminta hikmat Tuhan dan dalam doa saya mengatakan “Tuhan… kalau berkat ini untuk kami beri kelancaran tapi kalau bukan, gagalkan dengan segala cara”. Saya tidak mengerti mengapa kata-kata doa saya seperti itu. Kemudian Bapak tersebut meminta agar barang diantar oleh pegawai dan pembayaran akan dilakukan melalui kantor. Tapi suami saya memutuskan untuk mengantar barang itu sendiri. Setelah suami saya pergi untuk mengantar barang, setengah jam kemudian suami saya datang kembali namun ia masih membawa barang handphone yang hendak ia beli tadi. Tentu saja saya bertanya kepada suami saya mengapa. Suami saya menjelaskan bahwa orang tersebut penipu. Puji Tuhan ternyata doa saya dijawab langsung oleh Tuhan.

Saat suami saya tiba di kantor Dinas Kesehatan, bapak tersebut menyuruh suami saya menunggu di kantin yang terletak di area kantor tersebut. Lalu bapak tersebut mengambil handphone dari tangan suami saya untuk dibawa ke ruangan pimpinan. Merasa curiga suami saya menolak menyerahkan barang dan meminta pelunasan dulu. Tapi apa yang terjadi setelah beberapa saat ditunggu bapak tersebut tidak pernah kembali. Kemudian suami saya menanyakan kepada penjaga kantin apakah ia mengenal bapak tersebut. Ternyata penjaga kantin tidak mengenal orang tersebut. Untuk memastikannya lagi, suami saya masuk ke dalam kantor bagian administrasi dan jawaban yang sama ia dapatkan bahwa mereka tidak mengenal orang tersebut.

Tinggal selangkah lagi kami tertipu tapi pembelaan Tuhan luar biasa. Saya sangat bersyukur atas perlindungan dan penyertaan Tuhan dalam hidup saya dan keluarga. Sebelum memulai segala aktifitas hendaklah kita berdoa memohon tuntunan agar apapun yang kita lakukan Tuhan senantiasa menyertai. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar