Rabu, 26 Agustus 2009

PERKATAAN BERMUTU


Ayub 15

Seorang ibu kenalan saya mengomeli pembantunya panjang lebar hanya karena caranya memotong kentang kurang rapi. Saya rasa omelannya tidak sepadan dengan kesalahan si pembantu yang memotong kentang kurang lurus, yang akan disup bersama dengan daging ayam untuk dimakan sendiri. Mungkin jika itu restoran atau hendak menjamu tamu penting, kentangnya mungkin perlu dimodel. Tapi koq untuk dimakan sendiri mesti lurus motongnya dan pembantunya diomeli seperti telah mencuri barang mahal atau memecahkan 50 piring. Seminggu kemudian, si pembantu yang pintar masak ini keluar. Omelannya bukannya membuat si pembantu untuk memasak lebih semangat, namun ia kecil hati dan pergi.

Wanita, ketika pembantu di rumah saya melakukan kesalahan fatal, saat ia pamit pulang satu hari ternyata pulang 4 hari. Mungkin pantas jika saya ngomel panjang lebar. Tetapi saya hanya menyampaikan bahwa saya kecewa, saya jengkel, dan saya tidak terima dengan sikap dia. Saya memberi ia pilihan mau tetap kerja atau pulang kampong. Karena perkataan saya sama sekali tidak menyudutkan dia dan menghina dia, dia tetap memilih tinggal, bekerja, dan minta maaf atas kesalahannya. Jadi, saya tidak harus mencari pembantu baru lagi.

Wanita, perkataan yang kita sampaikan sangat penting untuk membangun sebuah hubungan, menyelesaikan sebuah masalah dan memberkati lawan bicara. Sahabat-sahabat Ayub sama sekali tidak memberikan dukungan ketika Ayub sedang berada dalam masalah. Mereka hanya menjadi batu sandungan dan hanya menyampaikan perkataan yang mengajak Ayub untuk mengutuk Allah. Perkataan yang tidak bermutu hanya menjadi biang masalah justru bagi diri kita sendiri. Jadi, keluarkanlah kata-kata yang bermutu dan berfaedah yang baik buat kita juga buat orang lain. (vlo)

AGUSTUS 17 SENIN

“Apakah ia menegur dengan percakapan yang tidak berguna, dan dengan perkataan yang tidak berfaedah?” (Ayub 15:3)

Doa:

Tuhan, berkati mulutku agar aku selalu mengeluarkan kata-kata yang berfaedah dan memberkati.

Bacaan Alkitab:

Ul 32, Pengkh. 6-7, Ef 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar