Rabu, 22 Juli 2009

BAHASA KASIH

1 Korintus 13:4-7

Sudah menjadi komitmen kami berdua bahwa setelah menikah kami tidak bergantung pada keluarga dalam hal apapun. Untuk membeli rumah dan keperluan lainnya kami menabung sedikit demi sedikit. Betapa senangnya ketika kami tahu bahwa tabungan kami sudah cukup untuk membeli sebuah rumah minimalis impian kami.

Waktu berganti dan kami mulai membutuhkan sebuah mobil. Kami lebih giat lagi menabung. Di tengah jalan, sebuah kesalahan fatal yang saya buat membuat tabungan yang kami khususkan untuk membeli mobil pun amblas dalam sekejap tanpa wujud. Kami berdua terdiam dan lemas. Tapi puji Tuhan, saya memiliki suami yang luar biasa. Di saat yang sulit ia memeluk saya dan berkata, “Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja. Kita bisa mengatasinya. Kita mulai lagi dari awal”. Saat itu saya melihat kasih yang terpancar dari tatapan dan pelukannya. Tidak sedikitpun ia menyalahkan dan memarahi saya sekalipun ia punya alas an yang sangat kuat untuk melakukannya. Demikian pula sebaliknya saya belajar untuk tidak dengan mudah menyalahkan suami saya ketika ia melakukan sebuah kesalahan.

Wanita, ketika seseorang dalam keadaan lemah dan terjatuh maka yang paling dibutuhkannya saat itu adalah sebuah kasih yang dapat membangkitkannya dari keterpurukan. Menuding kelemahannya dan terus mengungkit kesalahannya hanya akan membuat seseorang semaikin buruk. Saat inilah kita sebagai anak Tuhan dituntut untuk mempraktikan bahasa kasih. Dapatkah kita mengasihi seseorang dengan tulus ketika ia dengan sengaja melukai hati kita, tidak mengasihi kita dan membuat kita menderita? Mari belajar untuk mengasihi dengan tulus dan minta tuntunan Roh Kudus agar kita dapat mempraktikan kasih itu dengan benar. (jen)

JULI 28 SELASA

“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih”. (1 Korintus 13:13)

Doa:

Tuhan, ajar aku mengasihi sesamaku seperti Engkau mengasihiku.

Bacaan Alkitab: ul 11, Ams 11, 2 Kor 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar