(Fanny Lesmana)
Suatu kali, saya baca Koran dan melihat iklan liburan ke Singapura. Duh… sejujurnya, saya ya kepingin sekali pergi ke Singapura. Beberapa tahun lalu, saya pernah sekali ke
Siapa sih yang tak suka berada di tempat yang menyenangkan? Saya percaya, semua orang selalu ingin berada di tempat yang menyenangkan dan membuat kita tersenyum bahagia. Tapi kita juga tak bisa memungkiri, ada kalanya kita harus berada di tempat yang sama sekali tidak menyenangkan dan juga tidak kita inginkan. Jika hal tersebut terjadi pada kita, lalu apakah yang terjadi pada kita? Apakah kita akan marah-marah dan menyesal habis-habisan akan segala hal yang terjadi pada kita?
Mari kita lihat Ysusf. Kitab Kejadian 39:1 mencatat dia berada di tempat yang tidak diinginkannya. Dia berada di Mesir, jauh dari kasih sayang ayahanda, terpisah jauh dari kampung halamannya dan … di Mesir, Yusuf tidak sedang berlibur. Di Mesir, Yusuf dijual menjadi budak? Menurut kita, apakah Yusuf berada di tempat yang menyenangkan dan diinginkannya? Tapi justru di Mesir, Yusuf memperoleh kemuliannya…
Injil Yohanes 19:17 mencatat Tuhan Yesus berada di Golgota atau Bukit Tengkorak. Ketika tiba di Golgota, Tuhan Yesus tidak sedang pelesir dan mengambil foto disana sini. Di Golgota, Tuhan Yesus menjadi budak karena dosa masusia. Itu bukan tempat yang menyenangkan bagi Yesus. Tapi ia melakoninya. Dan melalui Golgota, Yesus mendapat kemulian-Nya.
Ketika harus pindah ke
Tempat yang tidak menyenangkan bukan alas an bahwa hidup dan masa depan kita akan hancur. Tempat yang tidak menyenangkan bukan alasan bagi kita untuk tidak bisa hidup bahagia. Sebaliknya, tempat yang – menurut kita – tidak nyaman, justru dapat menjadi tempat yang istimewa bagi kita untuk mencapai kemenangan dan kemuliaan.
Hal kedua adalah ketaatan. Kunci yang saat ini mudah diperkatakan namun tak mudah dilakukan. Acapkali kita lebih mementingkan apa yang kita pikirkan dan rasakan. Kita enggan memandang serta mengenali rencana Tuhan dalam hidup kita. Akibatnya, kita enggan untuk taat ketika berada di tempat yang tak nyaman. Dalam ketaatan, kita bisa mencapai kemuliaan yang akan diberikan Tuhan kepada kita.
Dimana kita berada di saat ini? Apakah tempat pekerjaan kita, tempat pelayanan dan sebagainya bukanlah tempat yang menyenangkan bagi kita? Wanita, jangan cepat mengeluh dan menyerah… tunggu dulu… mungkin Tuhan punya rencana yang luar biasa bagi kita. Tempat yang tidak menyenangkan dapat menjadi tempat penuh kemuliaan.. bersama Tuhan, semua tempat dimana kita berada akan menghasilkan karya yang penuh kemuliaan. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar