Minggu, 06 September 2009

DENGARKAN DULU



1 Raja-raja 19:8-12


Suatu kali saya mengikuti sebuah ibadah doa bersama selama 2 jam. Kami hanya menyanyikan satu buah pujian selama 5 menit, dan selanjutnya kami menyembah Tuhan dan berdoa bersama hingga 2 jam. Saya sedikit terganggu ketika wanita di sebelah saya seakan-akan memaksa Tuhan menjawab doanya. “Tuhan, aku bla..bla..bla (menceritakan rasa irinya melihat orang lain yang bisa mendengar suara Tuhan). Memang itu adalah acara doa, tetapi 2 jam bukan untuk berkeluh kesah saja di hadapan Tuhan, ada waktunya kita memuji dan menyembah Dia. Lalu setelah kita mencurahkan isi hati kita, ada saatnya kita diam untuk mendengarkan Ia berbicara.


Wanita, bisakah Anda bayangkan ketika seseorang berkeluh-kesah di hadapan Anda meminta solusi namun ia sama sekali tidak berhenti bicara sehingga Anda sama sekali tidak diberi waktu untuk menjawab semua pertanyaannya atau memberikan solusi kepadanya. Meski ia terus memaksa Anda menjawabnya.


Berdoa bukan sekadar ngomong. Mencurahkan isi hati dan meminta jawaban kilat. Berdoa adalah mendengarkan. Kita boleh mencurahkan semua isi hati kita yang memang telah diketahui oleh Tuhan sebelum kita mengatakannya kepada-Nya, namun mendengarkan Tuhan akan lebih baik daripada cuap-cuap protes dan menyesali diri. Belajarlah untuk mendengarkan, maka kita akan memperoleh jawaban doa kita. Kita mencari jawaban doa dengan carayang tidak benar, maka dimanapun kita mencari jawaban doa itu, kita akan sulit menemukannya.(ddv)


SEPTEMBER 25 JUMAT


“Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya…” (Keluaran 15:26)


Doa:

Tuhan, aku mau mendengarkan-Mu dan bukan hanya berkeluh-kesah saja dihadapan-Mu.


Bacaan Alkitab:

Hak 17, Yes 41, Ibr 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar