Mazmur 146
Jane marah ketika ia harus duduk di kursi roda dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Bahkan untuk menggerakkan tangannya saja ia tidak mampu. Ia bertanya-tanya dalam hati apakah Tuhan tidak lagi mengasihinya sehingga ia harus lumpuh. Apakah Tuhan tidak lagi memberikannya perhatian khusus karena ia tidak bisa lagi mengajar sekolah minggu, melayani orang-orang panti jompo dan menjadi sukarelawan dalam berbagai acara. Kini ia merasa tidak dikasihi dan tidak dibutuhkan oleh Tuhan. Ia lumpuh di saat ia sedang berbagi kasih kepada anak-anak panti asuhan dengan bermain ski. Ia terjatuh dan kakinya membentur es dengan sangat keras. Ia selalu berdoa, “Tuhan, apakah Engkau masih mengasihi aku?”
Suatu kali Jane sedang duduk di sebuah taman sambil melihat anak-anak sedang bermain. Seorang anak cacat, yang justru tubuhnya dipenuhi dengan penyangga besi, yang hanya bisa menggerakan matanya, menatap Jane begitu lama. Jane meminta suster yang membawa anak berusia 8 tahun itu mendekatinya. Ia hendak menciumnya. Tatkala Jane menciumnya, anak itu mengedipkan mata dan tersenyum dengan susah payah. Jane menangis dan berkata, “I love you”. Seketika ia sadar, kalau saja ia bisa mengasihi anak cacat itu tanpa mengenal siapa dia sama sekali, terlebih Tuhan pasti akan sangat mengasihinya, apalagi Ia telah mengenal Tuhan sejak lama.
Wanita, kasih Tuhan tidak akan berkesudahan. Apapun keadaan kita, Ia selalu mengasihi kita dan akan selalu mengatakan I love You setiap saat kepada kita. Meskipun terkadang kita hanya diam dan tidak melakukan apa-apa untuk memuliakan anam-Nya. Meskipun kita terkadang terpaksa melakukan kehendakNya. kasihNya tidak akan pernah habis buat kita. (vlo)
SEPTEMBER 7 SENIN
“Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orangNya yang kudus…” (Ulangan 33:3)
Doa:
Bapa, kasih-Mu yang selalu menguatkan aku. Aku percaya kasih-Mu tak akan percah berkesudahan.
Bacaan Alkitab:
Yos 23, Yes 21-22, 1 Tim 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar