Wahyu 3:14-22
Seoarng pelayan Tuhan begitu kecewa ketika ia harus kehilangan istrinya saat melahirkan bayi pertama mereka. Ia memang tetap melayani Tuhan, tetapi setiap kali ia melihat putra satu-satunya itu, hatinya sangat sedih dan selalu saja merasa terpukul. Selama lima tahun ia bergumul agar ia boleh lepas dari kesedihannya itu, namun putranya selalu membuat ia ingat akan kesedihan lama itu. Tapi, masakan ia harus membuang anaknya atau memberikan anaknya untuk diasuh oleh orang lain sehingga ia tidak perlu repot bersedih hati setiap kali melihat putranya.
Suatu kali, ia tertidur di sofa ruang tamunya. Hujan turun deras sekali. Tiba-tiba terbangun mendengar suara petir dan matanya mengarah kea rah pintu. Ia melihat ada sesosok bayangan berada di luar pintu. Ia lalu membuka pintu dan mendapati putranya sedang duduk kedinginan di sana. “Koq tidak masuk? Kamu nggak mengetok pintu yah? Kalau begini kan papa jadi susah mikirin kamu nanti bakal sakit”, tanyanya.
Putranya menjawab, “Pa, dari tadi aku mengetok pintu, tapi papa tidak membukanya, aku mau masuk, tapi papa mengunci pintu. Nah, sekarang papa yang susah hati”. Seketika hati pelayan Tuhan ini terbuka, ia sadar bahwa selama ini TUhan telah mengetok pintu hatinya dan hendak mengajaknya keluar dari kesedihannya. Namun karena ia tidak pernah membukakan pintu, ujungnya ia susah hati sendiri.
Wanita, terkadang kesedihan dan beban yang kita alami saat ini bukannya tidak ada solusinya. Namun hati kita sering tertidur dan tidak membukakan pintu kepada Tuhan ketika Ia hendak mengeluarkan kita dari kesedihan dan beban kita itu!(vlo)
SEPTEMBER 27 MINGGU
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengat suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya…” (Wahyu 3:20)
Doa:
Aku siap membuka pintu hatiku ya, Yesus ketika Engkau datang mengetoknya.
Bacaan Alkitab:
Hak 19, Yes 43, Ibr 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar