Matius 23:28
Seorang wanita mendatangi sebuah gereja dan mengaku sangat membutuhkan dukungan doa. Ia bercerita bahwa suaminya selingkuh dan kerap kali memukulinya. Bahkan terkadang ia dianiaya secara seksual. Sekarang suaminya telah tinggal serumah dengan wanita lain dan meninggalkan ia dan ketiga anaknya. Jadi, selain membutuhkan dukungan dana untuk sekolah anak-anaknya. Ceritanya sangat menyedihkan ditambah dengan air matanya yang bagai banjir banding itu. Beberapa orang tergugah hatinya dan memberikan bantuan kepadanya. Hingga seorang pengusaha memberinya kepercayaan bekerja sebagai administrasi di gudang biscuit miliknya. Hebatnya, wanita ini memakai semua fasilitas kantor termasuik telpon untuk menelpon Akhirnya terbongkarlah sebuah rahasia bahwa ia hanya mengarang cerita tentang dirinya untuk mengumpulkan keuntungan bagi dirinya sendiri.
Wanita, terlalu banyak kisah yang kita rekayasa alias ngarang-ngarang hanya untuk meminta belas kasihan Tuhan atau juga orang lain. Tetapi Tuhan tahu hati kita. Ia tahu apa yang kita rasakan dan apa niat dalam hari kita. Ketika Yudas menciumnya dengan rasa hormat, Tuhan tahu bahwa Yudas sedang mengkhianati Dia. Tuhan tahu ketika kita pura-pura berdoa, pura-pura menangis, pura-pura mengasihi Dia atau pura-pura peduli ajaran-Nya. Dan ketika kita terus hidup dalam kepura-puraan di hadapan-Nya maka Tuhan juga pasti muak tidak hidup sesuai dengan kebenaran-Nya.
Wanita, berdoalah agar bibir dan hati kita penuh dengan ketulusan hati dan tidak dipenuhi dengan kebohongan. Bapa kebohongan itu iblis lho. Masa kita mau dikatakan sebagai anak iblis karena suka berbohong? Mungkin kita bisa berdusta pada manusia, tetapi kita tidak pernah bisa mendustai Tuhan.(vlo)
SEPTEMBER 20 MINGGU
“Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya”. (Amsal 26:24)
Doa:
Tuhan, ampuni jika aku pernah hidup dalam ketidaktulusan.
Bacaan Alkitab:
Hak 12, Yes 36, Ibr 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar